Penuhkasih sayang, Ibunya menyuapi Ve. Setelah dibujuk beberapa kali, akhirnya Ve mau makan dengan disuapi Ibunya. Hingga saat suapan terakhir, ia kembali mengamuk. Pasalnya, pikiran tentang Fatahilah tiba-tiba berkecamuk dalam pikirannya. "Ve, tenang nak." Ibu buru-buru mendekap Ve. Ve meberontak. Lalu, Ibu kembali mendekap Ve kuat.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Aku mempunyai seorang kakak yang bernama Risa. Waktu aku kecil, kami sering bermain bersama bahkan bertengkar karena memperebutkan mainan. Ibu selalu memarahi kak Risa karena ia jarang mengalah untuk memberikan mainannya kepadaku dan setelah itu kak Risa selalu memarahiku karena menurutnya ibu lebih sayang kepadaku. Ibu dan ayahku pergi untuk selamanya pada aku berumur 15 tahun dan kak risa umur 17 tahun. Mereka mengalami sebuah kecelakaan di jalan tol ketika ingin menjemput kami dirumah nenek. Pada saat itu lah banyak masalah menghampiri kehidupan itu dimulai ketika kakakku mulai terjebak pergaulan bebas di dalam masa remajanya. Ia sering pulang malam, main bersama banyak laki-laki, minum minuman keras. Aku mulai merasa jengkel terhadap kelakuannya yang semakin membuatku pusing. Hingga suatu saat, aku menjumpai kakakku mengambil uang di dompetku dan dipergunakan untuk main ke diskotik bersama teman-temannya. Padahal uang tersebut adalah uang tabunganku yang sengaja aku kumpulkan untuk biaya sehari-hari tapi ternyata kak Risa memakainya untuk hal yang tidak benar. Aku sangat marah terhadapnya, aku sempat memintanya untuk mati agar tidak menyusahkan hidupku, aku mulai benci dan tidak ingin berbicara kepadanya. Suatu ketika, aku mengalami pusing yang sangat amat sakit dan tidak dapat aku tahan. Aku mencari gejala-gejala yang ku miliki lewat internet dan aku mendapati kalau gejala yang ku punya menjurus ke kanker. Karena aku penasaran, aku langsung menuju rumah sakit kanker yang ada di daerahku. Aku menjalani test darah dan scan untuk memastikan semuanya. Ternyata benar, aku menghidap penyakit kanker dengan stadium yang cukup parah. Aku kacau, aku tidak bisa berfikir jernih. Kehidupan dirumah sangat tidak teratur. Kakakku makin berani untuk meminum minuman keras dan merokok di rumah. Ketika aku mengalami mual, ternyata di dalam kamar mandi ada kakakku yang sedang merokok. Aku langsung menggedor-gedor pintu kamar mandi karena aku tidak dapat menahannya lagi. Kakakku kaget dan langsung keluar kamar mandi saat aku memuntahkannya. Dia kebingungan apa yang telah terjadi padaku. Akhirnya, topi yang selama ini aku pakai untuk menutupi kepalaku yang mulai botak karena terapi kanker dibuka olehnya. Dia sangat terkejut dan menangis dengan keras. Dia menyesal atas perbuatannya selama ini yang selalu acuh dan terpengaruh oleh pergaulan. Setelah kejadian itu, Kak Risa merawatku dengan penuh kesabaran. Dia memandikanku persis seperti waktu dulu kami kecil. Ia memberikan aku semangat dan arti kakak yang selama ini aku butuhkan. Sosok seorang kakak yang bisa membimbing aku, mengajari aku banyak hal, melindungi aku dengan sepenuhnya. Aku kaget bukan main ketika melihat ia memotong rambutnya sama seperti ku dan dia bilang kalau dia tidak ingin aku merasakannya sendirian. Aku salah, sempat memintanya untuk pergi dan mati dari hidup ini. Aku merasakan kebahagianku yang lengkap setelah kejadian ini. Aku berharap dia akan terus seperti ini walaupun aku sudah tidak ada lagi. Lihat Cerpen Selengkapnya
Kasihsayang seorang kakak yang sungguh besarnya kepada adik yang ia cintai. Hanya karena kesalahan seorang kakak dimasa kecil yang di tanggung oleh adiknya guna melindungi kakak yang ia sayangi. Cinta seorang kakak kepada adiknya hingga rela menyuramkan masa depannya demi adik dalam meneruskan pendidikan dengan cara menjajahkan tubuhnya
Daftar Isi 10 Rekomendasi Cerpen Singkat dan Bermakna untuk Anak 1. Pesan Ibu kepada Dina Buku Anak-anak Pantai 2. Anak Hebat Buku Kumpulan Cerpen Anak Hebat 3. Api yang Menyala-nyala di Kelasku Cerpen Singkat dan Dongeng Anak di 4. Peri Gula yang Ceroboh Cerpen Singkat dan Dongeng Anak di 5. Si Kembar yang Iseng Bertukar Peran Cerpen Singkat dan Dongeng Anak di 6. Anak Korban Bully Menjadi Prestasi Buku Kumpulan Cerpen untuk Anak-anak 7. Singa dan Tikus Buku Si Kecil Filip Pergi ke Sekolah 8. Si Tukang Bohong Buku Si Kecil Filip Pergi ke Sekolah 9. Pedagang Kaya dan Pedagang Miskin Buku Si Kecil Filip Pergi ke Sekolah 10. Petani dan Mentimun Buku Si Kecil Filip Pergi ke Sekolah - Mendengarkan cerita menjadi hal yang menarik bagi anak-anak. Alangkah baiknya kisah yang diceritakan memiliki pesan yang cerita, anak bisa mengambil pelajaran dari sebuah peristiwa. Simak kumpulan cerita pendek singkat berikut ini 1. Pesan Ibu kepada Dina Buku Anak-anak PantaiLiburan sekolah sudah usai. Siswa-siswi SDN Harum Sari kembali masuk sekolah, termasuk Dina, anak murid pintar di kelas memiliki sifat yang ramah. Tak heran dia disukai oleh kelas begitu ramai. Murid-murid saling bercakap dengan canda tawa. Begitu pula Dina yang menceritakan adiknya, satu minggu libur sekolah, Dina ditugaskan ayah ibu untuk menjaga Rila. Kedua orang tua Dina adalah pedagang yang bekerja di tempat wisata. Jadi, selama liburan, mereka sibuk berdagang karena banyak wisatawan yang sangat pandai bercerita. Sehingga teman-temannya asyik mendengarkan."Huuh, adikku Rila sangat rewel. Minta jajan ini, jajan itu. Minta antar ke sini, antar ke sana, sebentar-sebentar nangis," kata Dina"Dengan perlahan aku mengasuh adikku. Bermain congklak, menggambar, berhitung sampai bernyanyi. Rila sekarang bisa menghitung sampai lima. Aku juga menyanyikan lagu ketika dia mulai menangis, seperti Kasih Ibu, Cicak-cicak di Dinding, Layang-layang dan Sepeda Baruku," pun mendapat pujian dari teman-temannya karena dia hafal dalam menyanyikan lagu anak-anak."Tapi bagaimana ya cara mengasuh si Bimo yang nakalnya minta ampun. Kalau main sepeda selalu jemping-jempingan. Kalau ada anak lain diserempet, emang sih nggak sampai jatuh. Tapi sebagai kakak, aku merasa waswas, khawatir," kata teman Dina, Nina."Euh, kalau adikku, selain nakal, cengengnya minta ampun, Kalau dibawa kemana-mana pasti nangis. Padahal udah enggak nyusu lagi. Kalau aku lagi asyik main, tiba-tiba dia minta pulang," sambung lama, terdengar suara ibu guru Soleha mengucapkan salam. Murid-murid kembali ke tempat duduknya masing-masing dan langsung menjawab satu murid, Zenal tampak sedang berbicara dengan Dado. Ibu Soleha pun langsung memanggilnya."Zenal, coba kamu ke depan, bacakan PR cerita liburanmu," kata ibu Soleha."E..Anu Bu," kata Zenal gugup. Jantungnya berdegup kencang karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang ditugaskan."Siapa yang mau membacakan cerita liburan? Nanti ibu kasih nilai tambahan," kata Ibu hening. Tidak ada satupun siswa-siswi yang berani mengacungkan tangan. Ada yang sudah mengerjakan PR tapi belum berani membacakannya di depan kelas. Ada pula yang tak membuat sama sekali seperti Zenal."Bu, saya mau membaca puisi," kata Dina yang tiba-tiba mengacungkan tangan dengan berani."Iya Dina, silakan ke depan. Yang lain coba dengarkan," kata Ibu DinaPesan IbuAdik, Ibu pesankan engkau agar kujagaJangan sampai tetes-tetes air mata membasah di pipimuJangan tinggalkan engkau sebelum Ibu dan Ayah pulangJangan dipukul atau dibentakJagalah adikmu. Itu pesan IbuTidak bu.. tidakPesan Ibu akan kulaksanakan dengan baikKarena aku menyayangi adikkuRamai tepuk tangan pun membuat riuh ruang kelas. Ibu Soleha pun merasa senang mendengarkan puisi Anak Hebat Buku Kumpulan Cerpen Anak HebatSuatu ketika pada hari Jumat, Eyang Putri berkunjung ke rumah Nasta. Saat itu dia sedang bermain boneka di teras rumah."Mamaah.. Eyang Putri datang," teriak Nasta yang langsung mencium tangan dan mengecup pipi Eyang dan Nasta mempersilakan Eyang Putri masuk ke rumah. Mamah lalu menuju dapur untuk membuat teh hangat yang dicampur madu, minuman kesukaan Eyang Putri."Nasta mandi dulu. Apa mau dimandiin sama Eyang?," kata Eyang Putri." Nasta kan bentar lagi mau SD, masa dimandiin. Nanti dimarahin sama Ibu Guru Eyang, terus apalagi ya"Oh iya, Nasta Ingat. Makan juga nggak boleh disuapin, terus kalau minta sesuatu nggak boleh nangis. Apalagi kalau permintaannya tidak terpenuhi. Begitu Eyang, Nasta mandi dulu ya," pamit Putri kembali menikmati teh hangat dan beberapa cemilan yang ada di meja makan. Mamah menyiapkan peralatan masak untuk menggoreng telur mamah akan memasak telur ceplok, ternyata persediaan telur dalam lemari es habis. Seketika itu, mamah berpamitan ke Eyang Putri untuk pergi ke toko sembako yang tak jauh dari mamah hendak meninggalkan rumah, tiba-tiba, Nasta keluar dari kamar dan bertanya."Mamah mau kemana?," kata Nasta."Mau beli telur sayang," jawab pun menawarkan diri agar dia saja yang membeli telur di toko sembako."Biar Nasta saja mah yang beli telurnya," kata Nasta"Tapi..," cemas Mamah."Nanti habis pulang dari warung, Nasta langsung mandi," potong Nasta sambil meminta uang pada pun mengiyakan tawaran Nasta untuk membeli 1/4 kg telur di toko sembako dekat komplek rumah. Dengan semangat, Nasta berlari keluar membeli 1/4 kg telur sesuai dengan permintaan Mamah. Saat telur sudah terbungkus plastik bening dan beberapa plastik hitam, tiba-riba, plastik putih sebagai pelindung luar terlepas dari genggaman pun jatuh dan pecah. Nasta kaget dan meninggalkan telur yang berserakan di di rumah, Nasta menceritakan kejadian tersebut ke Mamah dan Eyang Putri. Mamah dan Eyang Putri justru bangga dengan pengakuan Nasta tanpa mengeluarkan air mata."Kalau sudah pecah ya sudah nggak apa-apa, nanti gampang beli lagi," kata Mamah sambil membelai rambut Nasta."Cucu Eyang memang hebat," sanjung yang Api yang Menyala-nyala di Kelasku Cerpen Singkat dan Dongeng Anak di kelas 5 Andalusia, ada 27 murid yang terdiri dari anak laki-laki dan perempuan. Ibu guru selalu bilang, "Kita ini adalah saudara, jadi, jangan bertengkar. Bertengkar hanya akan menyakiti saudara kita sendiri," kata Ibu guruKejadian bermula saat murid perempuan bernama Kai bertengkar dengan murid laki-laki dengan alasan yang tidak jelas. Sehingga masalah ini berbuntut pada anak-anak perempuan di kelas yang selalu diejek oleh anak laki-laki. Pertengkaran terjadi selama dua satu murid bernama Keyla tidak tahan dengan suasana kelas seperti itu. Dia pun mencari cara untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi."Apa salahnya kita berdamai. Jika memang kami yang salah, kami minta maaf," kata Keyla. Semua anak terdiam."Kita ke sekolah menuntut ilmu, bukan untuk bertengkar," sambungnya."Tapi, kalian duluan," kata anak laki-laki."Kalian ini sudah seperti api yang menyala-nyala di kelas. Hanya karena gurauan, kita sudah merusak persaudaraan. Apakah kalian tidak ingat yang dikatakan oleh Ibu guru? Kita adalah saudara, diumpamakan saja seperti rantai yang tidak bisa putus dan semakin kuat jika kita saling menghormati," kata itu api mulai padam. Anak-anak saling meminta maaf satu sama lain. Keesokan harinya mereka saling bertukar bekal makan siang. Belajar di kelas pun nyaman Peri Gula yang Ceroboh Cerpen Singkat dan Dongeng Anak di sebuah hutan, terdapat pohon yang sangat besar. Ada banyak rumah peri di pohon melakukan tugas yang diperintahkan sang ratu, yaitu Ivy. Ratu Ivy sangat bijaksana dan suka menolong. Dia adalah ratu yang tegas, berwibawa dan juga pemaaf. Dia memaklumi semua kekurangan para peri, tapi tak bisa memaklumi satu peri yang itu bernama Gula. Dia sangat senang dengan makanan tapi juga sangat ceroboh jika disuruh bekerja mengumpulkan pagi hari, para peri dikumpulkan di ruang tugas. Ratu membagikan tugas yang sulit kepada Gula, yaitu mencari bunga Winter."Ratu, dimanakah Gula bisa menemukan bunga Winter?," tanya Gula."Di sebuah daerah bukit salju, di sana ada hutan winter. Di hutan winter terdapat 10-25 bunga winter. Akan tetapi, bunga itu sedikit dingin dan bisa membekukan peri dalam hitungan detik saja. Jadi, kamu harus berhati-hati," kata Ratu."Lalu, bagaimana kalau saat kupegang aku menjadi beku?" tanya Gula."Kamu bisa menggunakan sarung tangan Winter ini. Pakai dan cepat kerjakan tugasmu," kata di perjalanan, kupu-kupu menghampiri Gula. Dia mengantar Gula untuk sampai ke hutan di hutan, gula melihat banyak pohon lebat dan binatang buas seperti serigala. Dia pun merasa harus menjadi kecil."Magic powder! Make me into a small," menjadi kecil, Gula berjalan dengan perlahan dan sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan. Setelah sampai di tengah hutan, Gula melihat banyak bunga winter."Asyik. Aku akan mengambil bunga tersebut," seru menggunakan sarung tangan dan mengambil 25 bunga winter untuk diberikan kepada Ratu Ivy pun sangat bangga kepada Gula karena sangat berani dan tidak membuat kecerobohan. Dia menobatkan Gula sebagai peri winter yang paling Si Kembar yang Iseng Bertukar Peran Cerpen Singkat dan Dongeng Anak di dan Sofi adalah anak kembar, mereka berdua sangat mirip. Orang yang sudah dekat saja kadang masih salah memanggil, apalagi yang baru begitu, mereka berdua berbeda kelas saat di sekolah. Sofi memiliki teman dekat bernama Alia dan Sifa memiliki teman dekat bernama Aira dan pukul si kembar baru sampai di sekolah. Sofi diminta bertemu dengan Ibu Lia. SIfa pun berjalan duluan, lalu berpapasan dengan Alia."Eh Sofi," panggil Alia kepada Sifa."Sini deh, aku tahu tentang.." Alia membisikan sesuatu ke pun menurut. Dia tak bilang bahwa dirinya bukan istirahat berbunyi, Sofi, Sifa, Alia, Aira dan Risa duduk di bawah pohon Mangga."Aku tahu rahasia kami sama Alia looh," bisik Sifa kepada Sofi sambil senyum-senyum."Rahasia yang mana?," tanya Sofi."Tentang kamu sama Alia pengen beli baju saman," kata pun kaget dan bertanya dari mana Sifa tahu hal tersebut. Sifa akhirnya menceritakan hal yang terjadi di pagi itu, mereka berencana untuk bertukar kelas. Sofi ke kelas Sifa dan Sifa ke kelas Sofi. Kali ini teman-teman si kembar tahu rencana masuk kelas guru yang mengajar pun datang dan tak menyadari bahwa yang ada di kelas Sifa adalah Sofi. Seisi kelas tertawa kecil karena sang guru tak menyadari adanya kejanggalan."Ada apa? Ada yang lucu?" tanya pak Kholid"Itu pak, Si Rara joget-joget nggak jelas," kata Tia."Ya sudah abaikan aja," kata Pak pelajaran selesai seisi kelas melepas tawa mereka. Sofi dan SIfa pun kembali ke kelas Anak Korban Bully Menjadi Prestasi Buku Kumpulan Cerpen untuk Anak-anakDi suatu desa ada seorang anak bernama Hasan. Ayahnya adalah seorang yang tidak disegani sebab sifatnya yang angkuh dan keras kepala. Hal ini diketahui oleh orang-orang yang tinggal di sekolah, Hasan tak hanya dijauhi, tapi juga dibully oleh teman sebayanya. Setiap pulang sekolah dia selalu mengadu kepada ibunya sambil menangis terisak-isak."Sudahlah nak, jadikan saja hinaan temanmu sebagai motivasi untukmu untuk membuktikan bahwa kamu lebih baik dari mereka yang menghinamu," kata Ibu harinya Hasan kembali bersekolah. Namun pada hari itu tidak ada yang mengingatkannya bahwa ada ulangan. Hasan pun mendapat nilai yang jelek dan semakin diejek saat itu, Hasan memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah karena tak tahan dengan ejekan teman-temannya. Setelah tiga hari tak masuk sekolah, Ibu guru yang baik hati, Ibu Devi datang ke rumah kata-kata halus dan bijaksana, Ibu Devi berhasil meluluhkan hati Hasan yang sudah bulat tak mau bersekolah. Namun dia berubah pikiran untuk bertekad untuk rajin belajar dan tak memperdulikan ejekan pun tidak sia-sia. Dia berhasil menjadi rangking satu di kelas. Hasan sangat bangga dengan prestasinya. Meski masih ada yang mengejeknya, dia tidak peduli dan tetap fokus Singa dan Tikus Buku Si Kecil Filip Pergi ke SekolahSuatu hari seekor singa sedang tidur, lalu seekor tikus melewati badannya. Singa itu terbangun dan menangkapnya. Tikus pun memohon agar singa melepaskan dia dan berjanji akan membalas kebaikan singa."Kalau kamu melepaskan saya, saya akan berbuat kebaikan untukmu," kata kalimat itu, singa tertawa geli. Namun karena kasihan dia melepaskan tikus itu beberapa hari kemudian, seorang pemburu menangkap singa dan mengikatnya dengan tali. Mendengar singa mengaum kesakitan, tikus berlari dan menggigiti tali yang mengikat pun berhasil bebas berkat bantuan tikus."Kamu ingat, dulu kamu tertawa dan tidak berpikir bahwa saya bisa berbuat kebaikan. Sekarang kamu lihat, seekor tikus pun bisa berbuat kebaikan," tutur Si Tukang Bohong Buku Si Kecil Filip Pergi ke SekolahAda seorang anak laki-laki sedang menggembalakan domba-domba. Dia berpura-pura melihat serigala dan berteriak minta tolong."Tolong, tolong, serigala. Ada serigala."Para petani di sekitar tempat itu pun berdatangan. Ternyata mereka hanya dibohongi oleh anak laki-laki hanya sekali, tapi anak gembala itu berbohong hingga tiga kali. Semua orang yang berniat baik menolong pun merasa ketika, seekor serigala benar-benar datang. Anak itu pun kembali berteriak."Tolong, tolong, ada serigala," kata anak petani sudah tidak percaya dan tak mau menghiraukannya. Akhirnya serigala pun memangsa domba-domba milik anak laki-laki Pedagang Kaya dan Pedagang Miskin Buku Si Kecil Filip Pergi ke SekolahAda seorang pedagang miskin pergi dan menitipkan semua besi dagangannya untuk disimpan kepada seorang pedagang kaya. Setelah beberapa saat, dia pun kembali untuk mengambil pedagang kaya telah menjual seluruh besi dagangan. Untuk menutupinya, dia berkata"Telah terjadi sesuatu yang kurang menyenangkan dengan barang daganganmu," katanya."Kenapa?" tanya pedagang miskin."Saya meletakkannya di gudang roti dan di sana banyak sekali tikus. Mereka semua menghabiskan besi-besi itu, saya melihatnya sendiri bagaimana mereka menggerogotinya. Kalau tidak percaya, ayo lihat sendiri," kata pedagang pedagang miskin tidak mau ribut, apalagi bertengkar."Untuk apa saya melihat? Saya percaya kok, saya tahu kalau tikus suka menggerogoti besi. Selamat tinggal," kata pedagang miskin dan meninggalkan pedagang berjalan pulang, pedagang miskin melihat anak laki-laki pedagang kaya sedang bermain. Pedagang miskin membelainya, menggendong dan membawanya kala pedagang kaya bertemu dengan pedagang miskin, dia menceritakan kesedihannya bahwa anak laki-lakinya menghilang. Pedagang kaya pun bertanya kepada pedagang miskin."Kamu tidak melihatnya? Tidak mendengarnya?."Pedagang miskin menjawab dengan tenang."Tentu, saya melihatnya. Begitu saya keluar dari rumahmu kemarin, saya melihat seekor burung elang terbang ke arah anakmu dan menyambarnya, lalu membawanya pergi," pedagang kaya marah dan menghardik, "Kamu tidak malu membodohi saya? mana mungkin burung elang bisa membawa anak saya pergi," kata pedagang kaya."Tidak, saya tidak membodohimu. Tak ada yang mengherankan. Tikus saja bisa makan besi-besi. Semua bisa terjadi kan?," hal itu, pedagang kaya mengerti dan berkata"Tikus tidak memakan besi-besi milikmu, tapi saya telah menjualnya. Saya akan membayarmu dua kali lipat," tuturnya."Kalau begitu, burung elang juga tidak membawa anakmu pergi. Saya akan mengembalikannya kepadamu," kata pedagang Petani dan Mentimun Buku Si Kecil Filip Pergi ke SekolahSuatu ketika, seorang petani pergi ke pemilik ladang ketimun dengan maksud ingin mencuri. Dia merangkak ke pohon ketimun dan berpikir Saya akan mengambil sekarung ketimun, saya jual, lalu uangnya saya belikan ayam. Ayam itu akan bertelur dan menghasilkan banyak anak akan membeli anak-anak babi sampai berkembang biak. Saya akan menjual babi-babi itu dan membeli kuda betina yang akan menghasilkan kuda jantan. Saya beri makan kuda jantan dan akan menjualnya untuk membeli rumah dan berkebun, menanam ketimun dan tidak membiarkan pencuri akan menyewa para penjaga dan berteriak, "Hai kalian, jaga yang ketat ya!,"Saat petani berpikir, dia lupa semuanya, lupa bahwa sedang berada di ladang orang lain setelah berteriak sekuat-kuatnya. Para penjaganya pun mendengar. Mereka melompat dan memukuli 10 kumpulan cerita pendek untuk detikers. Semoga bermanfaat ya. Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] elk/row Itulahsatu cerita dari sembilan cerita tentang kasih sayang ibu kepada anaknya. Kasih sayang ibu seperti mentari, hanya memberi dan tak berharap kembali Hairi Yanti, Balikpapan Gaya bahasa yang terdapat di cerpen tersebut adalah : 1. "Setelah dua hari menyisir bangunan-bangunan" Pada kutipan di atas terdapat Majas personifikasi. sucipebriyani14 Just another site Kasih Sayang seorang Ibu Ibu adalah sosok wanita yang tegar dan tidak mengenal lelah. Ibu yang melahirkan kita, menjaga kita dan merawat kita hingga kita bisa sampai sebesar ini. Sangat berdosa sekali jika kita menyakiti hati ibu kita sendiri. Ada sebuah pepatah “Surga ditelapak kaki Ibu” yah memang benar sekali surga ada ditelapak kaki ibu itu artinya bahwa kita sebagai anak tidak boleh berbuat jahat kepada ibu apalagi sampai durhaka kepadanya. Begitu juga seperti kata Nabi Muhammad orang yang pertama harus kita hormati adalah ibu, ibu, ibu, dan ayah. kenapa demikian, karena ibu adalah sosok yang memang harus dihormati sesuai dengan perjuangan nya melahirkan kita. Tetapi kita sebagai anak banyak kadang atau bahkan sering membuat ibu kita marah atau kecewa kepada kita. Kita tidak mau mendengarkan nasihat ibu atau mungkin ngebebtak ibu. Seperti cerita yang akan saya buat ini bahwa kasih ibu memang benar sepanjang masa. Nanda adalah seorang anak perempuan dari keluarga yang biasa-biasa tinggal di Jogjakarta dan dia berniat akan kuliah di Jakarta. Keinginannya pun terpenuhi begitu kelulusan SMA, dia diterima diperguruan tinggi yang ada diJakarta. Berangkat lah dia kejakarta seorang diri. Sebenarnya ibunya tidak mengijinkan nanda untuk kuliah diJakarta apalagi Nanda adalah anak daerah. Ibunya takut terjadi apa-apa pada Nanda. Ibunya tahu pergaulan diJakarta itu seperti apa. Ibunya dan Nanda haya tinggal berdua, ayah Nanda sudah meninggal sejak Nanda masih berusai 1 tahun. Ibunya bekerja disebagai seorang buruh pabrik dan juga sebagai penjual sayur-sayuarn di pasar. Sebenarnya untuk meguliahi Nanda ibunya tidak sanggup tetapi karena Nanda anak yang pintar maka diapun mendapat beasiswa untuk kuliah di Jakarta. Berangkat lah Nanda ke Jakarta dengan menggunakan kereta. Sesampainya di Jakarta Nanda kos disebuah kost-kostan putri yang jaraknya tidak jauh dari kampus Nanda nanti. Waktu pun terus berjalan dan Nanda pun sekarang sudah masuk kuliah sebagai mahasiswi baru di Jakarta. Nanda pun sering mengirim surat pada ibunya untuk member kabar pada ibunya mengenai dirinya di Jakarta baik-baik saja. Dan dia juga bercerita bahwa dia mendapat teman yang sangat baik yaitu Selvi. Selvi anak Jakarta asli, atau bisa dibilang sebagai “anak gaul”. Nanda pun berteman dengan Selvi dan semakin hari semakin akrab. mereka pun sangat akrab dimana ada Selvi di situ ada Nanda. Begitu juga sebaliknya. Hingga pada suatu saat Nanda melihat Selvi merokok. Dan Nanda pun kaget melihat Selvi seperti itu karena Nanda berasal dari daerah maka melihat hal seperti itu dia kaget sekali baginya seorang cewek merokok adalah hal yang sangat tidak baik.. Tetapi selvi menganggapnya biasa saja tidak ada yang istimewa, dia malah menawari Nanda untuk mencoba rokok seprti dirinya. Tadinya Nanda tidak mau mencoba, karena Nanda anak daerah yang masih sangat polos akhirnya dia nurut saja. dari sini semuanya terjadi. Nanda yang tadinya hanya merokok kini mulai mencoba untuk pergi ke clubbing bersama Selvi. Mereka pergi hampir tiap malam dan pulang baru pagi harinya. Selain pergi clubbing, Nanda juga mulai menggunakan narkoba. Dia diajari oleh siapa lagi kalau bukan Selvi sahabatnya sendiri orang yang paling dekat dengan dia. Nanda pun semakin jarang menulis surat pada ibunya sendiri dia lebih memilih pergi bersenang-senang dengan teman-temanya dari pada harus menulis surat pada ibunya. Waktu terus berjalan hingga Nanda menjadi seorang pecandu narkoba. Pada suatu hari, saat Nanda dan selvi sedang clubbing ada sebuah razia yang dilakukan oleh polisi diclub tersebut. Nanda pun tertangkap polisi karena membawa narkoba sedangkan Selvi sahabatnya tidak tertangkap. Nanda pun dipenjara dan mengabari ibunya bahwa dirinya ditahan polisi karena membawa narkoba. Ibu Nanda pun kaget mendengar berita tersebut dan sangat sedih sekali. Ibunya pun langsung pergi ke Jakarta untuk melihat keaadan anak perempuan satu-satunya itu. Ibunya Nanda tidak mempunyai saudara satupun di Jakarta sehingga dia harus mengontrak rumah sebagai tempat tinggalnya di Jakarta. Setiap hari ibunya menjenguk Nanda dipenjara dengan kasih sayang ibu kepada anaknya, dia tidak memarahi Nanda atas apa yang menimpa Nanda tetapi dia menyalahi dirinya sendiri bahwa dia tidak mendidik Nanda dengan benaar sehingga dapat seperti sekarang ini. Berita Nanda dipenjara pun menyebar di daerah rumah Nanda mereka membicarakan Nanda yang dipenjara karena Narkoba tetapi ibunya sama sekali tidak malu atas aoa yang menimpa Nanda di terus mendukung Nanda tidak perduli apa kata orang lain mengenai drinya dan Anaknya Nanda. Selama Nanda dipenjara ibunya selalu menemani nanda dia tidak pulang ke Jogjakarta tapi dia menemani nanda hingga bebas dari penjara. Akhirnya, Nanda pun bebas dia keluar dari penjara dan ibunya pun kembali ke Jogjakarta. Di Jogjakarta Pun ibunya mendapat berbagai gunjingan dari para tetangga mengenai Nanda. Tetapi ibunya tetap membela Nanda sebagai anak dia tidak malu atas apa yang menimpa Nanda dan dia juga tidak perduli dengan omongan orang mengenai dirinya dan Nanda. Waktu terus berjalan seperti biasa dan Nanda sudah kembali normal dia bukan pecandu lagi karena ibunya membawanya ke panti rehabilitasi bagi anak-anak pecandu narkoba. Tetapi memang pergaulan yang membuat Nanda seperti kemarin pada suatu hari lagi-lagi Nanda mengulangi kesalahanya kali in dia hamil diluar nikah oleh seorang cowo teman kampusnya namanya Andrian dan parahnya andrian tidak mau bertanggung jawab atas apa yang telah dilkukannya. Mendengar berita tersebut, ibunya sangat kaget sekali dan benar-benar sedih anak satu-satunya yang dia banggakan yang bisa mengangkat derajat keluarga di mata orang lain kini teklah menghancurkan harapan ibunya dengan adanya musibah tersebut. Nandapun pulang ke Jogjakarta dengan keadaan seperti itu. Dia menjadi bahan omongan orang lain dan tetangganya sendiri. Yang paling terpukul adalah ibunya diaanggap tidak bisa mendidik Nanda dengan benar. Tetapi ibu Nanda tidak memperdulikan omongan orang dia terus merangkul Nanda sebagai anak yang dia kandung selama 9 bulan 10 hari dan juga dia besarkan. Biarpun sakit, dia telah memaafkan Nanda atas apa yang telah diperbuat. Dia sangat sabar meghadapi omongann orang dan mengganggap apa yang terjadi sebagai kesalahannya dan juga sebagai ibu selalu melindungi anaknya meski anaknya berbuat salah. Navigasi pos
Kaliini, sang ibu benar-benar marah. Ia mendekat ke Anak gadisnya. Contoh Cerpen Bahasa Indonesia "Apa yang kau ucapkan, anakku?! Aku ibumu. bukan pembantumu! Kau sungguh durhaka kepadaku. Dengan ini, kau akan kehilangan semua kecantikanmu." ucap sang ibu dengan marah. Olala, benar saja. Seketika, kecantikan sang gadis hilang.
Cerpen Kasih Sayang Ibu. Aku mempunyai seorang kakak yang bernama risa. Dengan kasih sayang, cinta, dan tanpa minta balasan, cerita tentang ibu selalu menarik untuk dibaca. Cerpen Tentang Kasih Sayang Orang Tua Gambaran from Cerpen ini dimoderasi oleh moderator n cerpenmu pada 20 oktober 2021 dan dipublikasikan di situs Untuk itulah, kita diharuskan untuk menghargai dan menghormati ibu dengan tulus. Cerita pendek tentang kasih sayang orang tua kepada anak ini bercerita tentang seorang ibu yang tidak bisa bicara. Gambyong Senja Rejowinangun Karya Jangan Lupa Beri Like Dan Pendek Tentang Kasih Sayang Orang Tua Kepada Anak Ini Bercerita Tentang Seorang Ibu Yang Tidak Bisa Terima Kasih Ibu Cerpen Tentang Ibu Paling Sedih Kumpulan Cerpen Tentang Ibu Tercinta Seorang Ibu Merupakan Orang Yang Paling Mencintai Dan Menyayangi Kita Sepenuh Tentang Kasih Sayang Ibu Terhadap Anaknya Berikut Ditulis Singkat Dan Berkisah Tentang Belaian Seorang Ibu Dalam Membahagiakan Sang Buah Hati. Gambyong Senja Rejowinangun Karya Pada hari itu, aku melihat ayah dan ibuku saling bertengkar di hadapanku. Untuk itulah, kita diharuskan untuk menghargai dan menghormati ibu dengan tulus. Kasih sayang ku takkan pernah mati untukmu ayah dan ibu cerpen karangan Jangan Lupa Beri Like Dan Comment. Cerpen kasih sayang berikut adalah contoh cerpen bertemakan kasih sayang yang berlatarkan di daerah rejowinangun. Langit yang biru berubah warna menjadi merah kekuningan yang menyilaukan mata. Cerpen kasih sayang dan cinta ibu tak bersuara adalah kisah cerita inspirasi tentang cinta ibu terhadap anaknya dan kasih sayang seorang anak kepada ibunya. Cerita Pendek Tentang Kasih Sayang Orang Tua Kepada Anak Ini Bercerita Tentang Seorang Ibu Yang Tidak Bisa Bicara. Setiap tingkah laku anaknya di hadapi dengan senyuman. Cerpen ini dimoderasi oleh moderator n cerpenmu pada 20 oktober 2021 dan dipublikasikan di situs Berikut ini adalah 10 cerita inspiratif tentang ibu yang bisa membuatmu tersentuh. Cerpen Terima Kasih Ibu Cerpen Tentang Ibu Paling Sedih Kumpulan Cerpen Tentang Ibu Tercinta Seorang Ibu Merupakan Orang Yang Paling Mencintai Dan Menyayangi Kita Sepenuh Raga. Ibu adalah sumber kisah yang tak pernah habis dituliskan. Kasih sayang ibu melebihi seorang kekasih dia penyemangatku. Besarnya kasih sayang ibu untuk anak tak dapat diukur dengan apapun. Cerpen Tentang Kasih Sayang Ibu Terhadap Anaknya Berikut Ditulis Singkat Dan Berkisah Tentang Belaian Seorang Ibu Dalam Membahagiakan Sang Buah Hati. Cerpen keluarga, cerpen sedih lolos moderasi pada Kehidupan anak dari kecil sampai dewasa, bahkan sampai mati dilayani dengan baik oleh seorang ibu. Kasih sayang ibu kasih sayang ibu. NantiIbu masakkan." pinta ibu. Si anak pun menuruti permintaan ibunya. Ia mencari kerang di tepi laut. Tapi, ombak di laut sedang besar dan bergulung hebat. Sangat menakutkan. Anak itu pun tak berani mencari kerang ke tengah pantai. Ia hanya mencari di pinggir pantai. Tiba-tiba, ia melihat sebuah kapal di tengah laut yang berombak besar.

Ada sebuah peristiwa yang terjadi pada sebuah desa kecil, suatu ketika ada seorang ibu yang penuh kasih pergi ke kota besar, setelah kembali ke rumah dirinya berubah total dari sebelumnya. Semula ibu ini sangat mengasihi puterinya, tak peduli seberapa larut pun anaknya pulang rumah, dia akan menunggu untuk membuatkan makanan enak dan diantarkan ke hadapan anaknya. Akan tetapi sejak pulang dari kota besar, sang ibu berubah dan tidak mau lagi mengurus anaknya, biar pun anaknya pulang sangat larut malam, sang ibu tidak pernah mengindahkannya, bahkan tidak memasak lagi di rumah. Ketika sang anak merasa lapar dan memberitahukan pada sang ibu, dia hanya menjawab dengan nada dingin “Kamu sudah besar, apakah masih belum bisa masak sendiri?” Dari itu, sang anak berpikir bahwa sang ibu tidak sayang padanya lagi, lalu timbul perasaan tidak senang dan benci pada sang ibu, dia mulai mencuci pakaian sendiri, menata kamar sendiri, saat lapar memasak sendiri, semua urusan harus dikerjakan sendiri, sebab biar pun dirinya merasa lelah, haus, lapar atau mengantuk, sang ibu tidak pernah memperdulikannya. Dalam hati dia beranggapan kalau sang ibu sudah tiada. Tak seberapa lama kemudian, sang ibu pun meninggal dunia, selama selang waktu ini, sang anak sudah jauh hubungannya dengan sang ibu, bahkan bersikap dingin dan seakan bermusuhan, sehingga kematian ibunya tidak membawa dampak kesedihan sama sekali pada dirinya. Selanjutnya ayahnya kimpoi kembali, setelah ibu tirinya tinggal di rumah mereka, dia merasa ibu tirinya sangat baik padanya, paling tidak masih menyisakan sedikit lauk dan nasi baginya, setelah lelah seharian tidak perlu memasak sendiri, jadi hubungan dengan ibu tirinya masih terhitung cukup harmonis. Sang anak belajar dengan keras dan akhirnya berhasil dalam ujian masuk perguruan tinggi. Akan tetapi dikarenakan kondisi ekonomi keluarga tidak baik, maka dia tidak ada dana untuk membayar uang kuliah, ketika sedang diliputi kecemasan, ayahnya menyerahkan sebuah kotak kecil kepadanya dan memberitahukan kalau sebelum ibunya meninggal dunia ada berpesan agar pada saat menemui kondisi paling sulit, baru boleh menyerahkan kotak ini kepadanya. Sang anak menerima kotak ini dari ayahnya, ketika dibuka ternyata di dalamnya ada setumpuk uang dengan selembar surat di sampingnya. Dalam surat tersebut tertulis pesan ibunya Anakku, kali itu ketika ibu pergi ke kota, sebetulnya ibu pergi memeriksakan kesehatan tubuh, setelah dilakukan pemeriksaan, barulah ibu tahu kalau ibu terkena kanker dan sudah stadium akhir, saat itu ibu hampir-hampir tidak bisa berdiri lagi. Ibu bukan khawatir akan diri ibu, akan tetapi ibu khawatir akan dirimu. Ibu berpikir jika ibu sudah tiada, bagaimana dengan dirimu nanti? Kamu masih kecil, bagaimana kamu bisa melanjutkan hidup? Bagaimana menghadapi masa depanmu? Dari itu, sepulangnya ibu ke rumah, ibu bersikap dingin kepadamu dan ingin kamu mengerjakan sendiri semuanya, juga tidak peduli lagi padamu agar kamu membenci ibu, dengan demikian sesudah ibu sudah tidak ada di dunia ini lagi nanti, kamu tidak akan diliputi dengan kesedihan. Anakku, walau ibu tidak pernah bertanya padamu, namun di dalam hati ibu sebetulnya tetap mengkhawatirkan dirimu, setiap kali kamu pulang larut malam, walau ibu tidak membuka pintu untuk melihat dirimu, namun ibu tetap menunggumu pulang. Ketika kamu pulang dengan tubuh lelah dan perut lapar, ibu membiarkanmu masak sendiri, sebab ibu berharap sesudah ibu tiada nanti, kamu bisa menjaga diri. Dulu ibu mengerjakan semuanya untukmu, namun sesudah ibu tiada nanti, siapa lagi yang akan menjagamu? Segala sesuatu di kemudian hari harus bergantung pada dirimu sendiri. Ibu berlaku buruk padamu, bahkan tidak memasakkan nasi untukmu dan semua pekerjaan harus kamu lakukan sendiri, maka dengan demikian ketika nanti ayahmu kimpoi kembali, kamu akan berpikir bahwa ibu baru akan lebih baik dari ibu, sehingga kalian akan dapat berhubungan dengan baik dan hari-harimu akan lebih mudah dilalui. Dalam kotak ini ada uang 5000 dolar yang diberikan nenek kepada ibu, sebetulnya ini adalah uang berobat ibu, namun ibu tidak rela menggunakannya, ibu tinggalkan untukmu dengan harapan ketika nanti kamu masuk perguruan tinggi dan membutuhkan uang, kamu dapat menggunakannya. Sekarang, ibu meminta bantuan ayah untuk menyampaikannya kepadamu. Air mata segera mengaburkan mata sang anak, juga mengaburkan sepasang mata kita yang membaca kisah ini, kasih ibu terhadap anak sungguh tanpa pamrih dan penuh akal budi, mana mungkin ada ibu yang tidak mengasihi anaknya? Ketika dia harus menahan perhatian dan kasih dalam hatinya kepada anak, harus berusaha keras untuk memperlihatkan wajah dingin kepada anaknya, saya sungguh sulit membayangkan, betapa menderitanya perasaan ibu ketika itu, namun demi perkembangan anak yang lebih baik dan kehidupan anak yang lebih berbahagia di masa mendatang, ibu rela menerima segala kesedihan, bahkan tidak menyesal untuk membiarkan sang anak salah paham terhadapnya. Namun apakah sebagai anak, kita mau memahami isi hati ibu? Teringat pernah sekali, di dalam sebuah lift bertemu dengan seorang anak, ketika ibunya dengan sabar membimbingnya, anak ini terlihat tidak sabaran dan mengeluhkan kalau ibunya cerewet, bahkan marah-marah dan meminta ibunya agar tutup mulut. Ibunya juga marah, namun tetap menahan diri dengan terus meminum air mineral di tangannya, pada saat ini sang anak sama sekali tidak sadar akan betapa sedihnya hati ibunya. Cinta kasih harus dirasakan dengan kesungguhan hati, ketika kita membantah ayah dan ibu kita, mengapa kita tidak menyadari kalau sepatah perkataan penuh emosi kita telah pun menyebabkan luka mendalam di dalam hati ayah dan ibu. Ketika ayah dan ibu sedang memberi bimbingan kepada kita, apakah kita dapat menyadari betapa besarnya hati kasih orangtua kepada anak? Atau kita menganggap ayah dan ibu tidak senang melihat kita dan selalu mencari masalah pada diri kita. Ketika ibu memukul dan memarahi kita, apakah itu benar-benar disebabkan karena ibu tidak menyukai kita? Pernah mendengar seorang ibu berkata demikian Anak-anak tersayang, tidak semua ibu dapat berbuat seperti yang kalian harapkan, kalian semestinya mau mengerti akan tindakan ibu kalian dan jangan pernah menyalahkannya. Saya percaya, ibu kalian dan termasuk ayah kalian akan mencintai kalian selama-lamanya, tak peduli metode apa yang dipergunakan, mereka akan tetap berdiri di sisi kalian untuk selama-lamanya, tetap berharap kalian agar kalian cepat tumbuh dewasa dan nantinya dapat berbuat lebih banyak bagi negara dan masyarakat. Benar sekali, ibu selalu mengasihi kita, mengapa kita masih saja meragukannya? Apakah kita tahu kalau di mata ibu, kita selama-lamanya adalah anak-anak, biar pun kita telah berusia 80 tahun dan punya banyak anak cucu, ibu kita tetap mengkhawatirkan diri kita apakah pakaian yang dikenakan sudah cukup hangat, apakah di malam hari tubuh ada ditutup selimut dengan baik, apakah ada makan kenyang, dan seterusnya. Kasih ibu adalah sedemikian besar dan tanpa pamrih, bagaikan sumber air yang terus mengalir deras tanpa pernah berhenti. Akan tetapi, bilakah kita sebagai anak dapat benar-benar memahami akan isi hati ibu? Pernah ada orang yang mengumpamakan kasih ibu bagaikan tanaman bunga di tepi jalan, tiada orang yang peduli, tiada orang yang merawat, tiada orang yang memberi perhatian, namun tak peduli dalam cuaca bertopan, hujan deras atau hawa dingin membeku, asalkan ada sedikit sinar mentari dan embun hujan, dia akan tetap tumbuh dan berbunga lebat. Jangan lagi mengenyampingkan tali kasih ini, kasih ibu tiada pamrih dan kita perlu secepatnya memahaminya dengan sepenuh hati, merasakannya dengan sepenuh hati dan membalas budi luhurnya dengan sepenuh hati. “Pohon ingin tetap tenang, namun angin terus berhembus; anak ingin berbakti, namun orangtua sudah tiada”, pastikan penyesalan seperti ini jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita ini. Kita harus tahu bahwa ketika kita membuka pintu rumah dan memanggil “Ibu”, masih ada orang orang yang menyahut adalah suatu hal yang sangat membahagiakan. Dari itu, marilah kita menghargai kasih sayang termurni dan paling sulit diperoleh di dunia ini, kita juga harus membalas budi luhur ibu dengan cinta kasih kita yang paling tulus.

Berikutini adalah 10 cerita inspiratif tentang Ibu yang bisa membuatmu tersentuh. Selamat membaca. Daftar Isi 1 "Selamat Hari Ibu!" 2 Nafas Terakhir 3 Kekuatan Doa 4 Ibuku Pahlawan Sesama 5 Satu Roti 6 Kuping Ternyaman 7 Kebanggaan Rana 8 Kantor Polisi di Pagi Hari 9 Jalan Sabar Terpanjang 10 Bunda dan Wida "Selamat Hari Ibu!"
Hai, Sobat Guru Penyemangat, sudah sampaikan ucapan Hari Ibu kepada Ibunda tercinta?Mantap. Kita baru saja singgah di tanggal 22 Desember yang di setiap tahunnya tetapkan sebagai Peringatan Hari Ibu mula disahkannya Hari Ibu sebagai peringatan nasional ialah kesadaran bangsa ini atas pentingnya peran dan kontribusi Ibu baik untuk dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, hingga nusa dan pernyataannya adalah; sudah sejauh apa peran dan kontribusi kita sebagai anak dalam berbakti kepada Mama?Nah, jangan-jangan kita malah ingat Ibu saat 22 Desember saja, atau malah baru kepikiran untuk memberikan hadiah kepada Mama ketika Hari Ibu sudah tiba! dari itulah di sini bakal menyajikan cerpen bertema Hari Ibu untuk motivasi diri dan cerpen tentang Hari Ibu berikut ditulis singkat dan di dalamnya terkandung secarik pesan untuk anak yang menyentuh langsung disimak saja yaCerpen Hari Ibu Bukan 22 DesemberOleh Ozy V. Alandika“Ndah, besok kita ke pameran yang ada pasar malamnya itu ya. Kamu bantuin aku cari buket.”“Buket, untuk apa sih, Ra?”Secarik arunika baru saja meninggalkan peraduannya, tapi perempuan yang masih remaja itu langsung menyapaku dengan sungguh tahu bahwa dirinya baru saja selesai mandi. Semerbak shampo sachet masih tercium hingga seluas ruang tamu sederhana rumah sih. Rara orangnya selalu saja seperti itu. Di kala libur, ia sering kali tiba-tiba bertamu ke rumahku syahdan mengajakku untuk terkadang aku sampai jenuh gara-gara introvert-ku terganggu, tapi seru juga. Setidaknya aku bisa menjaga rutinitas mandi setiap cukup banyak juga kan anak perempuan seumuranku yang keasyikan rebahan di saat liburan hinggalah lupa lagi sekarang ini sudah masuk libur semester. Ya, mandinya paling-paling setelah nanti sang surya tergelincir. Itu pun kalau ingat. Dan…kalau Emak di rumah sudah mulai naik darah.“Itu lho, Ndah. Lusa kan tanggal 22 Desember Tahun 2021.”“Memangnya kenapa dengan tanggal 22, Ra. Aku kan ulang tahun di bulan Juni?”“Hiks. Indah, Indah. Besok itu Hari Ibu lho. Makanya aku ingin cari-cari karangan bunga yang murah-murah untuk Mamaku.”“O gitu. Oke deh. Memangnya selama ini kamu belum pernah kasih Mamamu hadiah gitu?”“Hehe. Belum, Ndah. Ada juga dua tahun yang lalu. Itu pun juga di Hari Ibu. Aku juga ingatnya gara-gara diumumkan di sekolah oleh wali kelas.”“Hadeh. Dasar Rara!”“Lho, memangnya kenapa, Ndah? What’s wrong with me?”“Hemm. Absolutely wrong, Say!”Boleh Baca Cerpen Tentang Ibu yang Pergi Menuju SurgaAda-ada saja nih sahabatku. Aku sontak menjadi kesal tersebab kisahnya. Masa sih sahabat terbaikku ini terakhir kali memberikan hadiah kepada mamanya dua tahun yang lalu! Sungguh sudah sangat masa iya dirinya ingin beli buket yang murah. Mendengarnya saja jadi pening kepalaku.*“Nak, besok pagi-pagi Indah temani Ibu ke pasar, ya. Tadi Ayah baru saja nelpon bahwa lusa ada beberapa rekan kerjanya yang ingin bertamu.”“Oke siap, Bu.”Rara belum sempat bersandar di bangku ruang tamu, tiba-tiba Ibuku menghaturkan permintaan. Aku sepertinya harus membikinkan ia segelas teh hijau. Entah mengapa aku mulai merasa bahwa ia sedang dua menit bagiku untuk membikinkan teh hijau dengan nuansa manis yang sejuk. Apa lagi untuk Rara. Aku sudah sangat mengerti seperti apa takaran manisnya minuman. Terang saja, dia kan sahabatku.“Ndah, jadi besok bagaimana? Kok kamu malah mengiyakan ajakan Ibumu daripada aku?”“Nah, kan. Esmosi niyeee! Ya iyalah Ra. Itu Ibuku lho. Perempuan terbaik di dunia ini. Sedangkan kamu adalah sahabatku dan kita baru berkenalan tiga tahun yang lalu.”“Jadi…”“Hehe, sabar, Ra. Bukankah sebagai seorang anak kita harus meninggikan bakti kepada Ibunda? Dan aku pikir, dengan memenuhi hajat alias keinginan Ibuku, itu tandanya aku sedang memberikan hadiah kecil kepadanya.”“Hahaha. Indah, Indah. Kamu ada-ada saja. Hadiah ya hadiah, bantuan ya bantuan. Paling tidak kamu belikan buket, atau kue, atau perhiasan deh untuk Ibumu.”“Ehem. Indah, kamu tahu sendiri kan, aku hanyalah orang biasa yang berasal dari keluarga sederhana. Berat rasanya bagiku untuk memberikan Ibunda hadiah, apalagi jenis hadiah yang dimaksud adalah seperti ucapanmu tadi. Jikalau begitu ukuran hadiah untuk Ibu, mungkin aku akan sangat sulit sekali berbakti kepadanya.”Boleh Baca Cerpen Ibuku PahlawankuRara pun terdiam tanpa kisah. Ia tak bisa menyanggah ucapanku. Kupikir, remaja cantik itu takut salah bicara hingga nanti kiranya aku bakal sakit hati. Padahal tidak! Aku tidak sebaper itu.“Ra, menurutku hadiah untuk Ibunda tercinta itu tidak harus selalu dengan uang, barang, atau perhiasan. Ketika kita membantunya dengan sepenuh hati dan tidak membantah setiap nasihat baik, aku rasa itu adalah hadiah terbesar yang bisa kita berikan kepada Ibu. Di luar sana, mungkin banyak anak yang lebih kaya dari kita, dia bisa memberikan apa pun kepada Ibunya. Tapi ternyata? Masih saja ada keributan di antara mereka gara-gara si anak kurang taat, sedikit berbakti, dan tidak perhatian dengan orang tua. Aku tidak ingin seperti itu, Ra.”Rara kembali terdiam, tapi kali ini ia lega. Sontak saja diambilnya gelas berisi teh hijau dan langsung diminumnya hingga beberapa ini benar-benar adalah sahabat sejatiku. Rara sungguh mau berbesar hati menerima opini jujurku. Engkau hebat, Ra!“Ndah, jadi, sebenarnya Hari Ibu itu bukan tanggal 22 Desember, ya?”“Begitulah, Ra. Sejatinya Hari Ibu itu terjadi setiap hari, dan setiap hari adalah kewajiban kita sebagai seorang anak untuk membagiakannya.”“Oke siap. Tapi besok siang kamu masih mau kan temani aku cari buket?”“Mau dong. Nanti setelah pulang dari pasar, aku kabari ya.”“Nah, cakep. Besok aku traktir kamu deh!”“Wah, mantap ini. Aku mau boba!”***Nah, demikianlah tadi secarik cerpen tentang Hari Ibu karangan Ozy V. Alandika yang bisa Guru Penyemangat pada kisah pendek di atas, kita dapat memetik pelajaran bahwa sesungguhnya Hari Ibu itu tidak perlu menunggu 22 Desember, dan tidak pula harus menunggu tanggal 22 bulan dua belas untuk membahagiakan sejatinya, tugas seorang anak ialah berbakti kepada Ibu dan Ayah setiap hari, saban waktu selama keduanya masih hidup, serta selalu mendoakan yang terbaik ketika keduanya telah
KasihIbu Tak Batas Waktu Seorang anak bertengkar dengan ibunya & meninggalkan rumah. Saat berjalan ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Ia melewati sebuah kedai bakmi. Ia ingin sekali memesan semangkok bakmi karena lapar. Cerpen Karangan Celine JkKategori Cerpen Keluarga Lolos moderasi pada 20 October 2021 Di sebuah desa, hiduplah seorang ibu bernama Ratih. Ratih tinggal bersama anak perempuannya yang bernama Lia. Suaminya telah meninggal saat Lia masih kecil. Sejak saat itu, Ratih berperan sebagai ibu sekaligus ayah untuk Lia. Ratih bekerja keras membanting tulang setiap hari. Ia sangat menyayangi putrinya itu. Ratih tak ingin Lia hidup kekurangan. Suatu hari, Ratih dan Lia sedang menyantap sarapan seperti biasanya. Tapi ada yang aneh dengan sikap Lia. Ia tampak tak berselera makan. Ratih menyadari sikap anaknya itu. Ia pun bertanya. “Kenapa kamu terlihat tak berselera makan?” tanya Ratih. “Aku sedang bosan makan sayur. Aku ingin makan yang lain,” kata Lia. “Makanlah apa yang ada sekarang. Masih banyak diluar sana orang yang tidak bisa makan seperti kita,” Ratih memberi nasihat pada Lia. “Iya bu,” kata Lia. Ia pun menghabiskan makanannya meski tidak berselera. Setelah sarapan, Lia pamit menuju sekolah. Sedangkan Ratih berangkat untuk berjualan di pasar. Matahari bersinar dengan terik. Pasar yang tadinya penuh sesak kini sudah sepi pengunjung. Sudah waktunya Ratih membereskan jualannya dan pulang ke rumah. Saat berjalan pulang, Ratih melihat penjual ayam goreng di dekat pintu masuk pasar. Ia teringat akan Lia. Ia takut Lia tidak ingin makan jika hanya ada sayur di rumah. Ratih tidak setega itu membiarkan Lia kelaparan. Ia memutuskan untuk membeli ayam goreng untuk Lia. Sesekali tak apa, pikirnya. Ia yakin Lia akan senang melihat apa yang dia bawa. “Lia, coba lihat apa yang ibu bawa!” seru Ratih pada Lia. Lia yang merasa dipanggil menoleh ke arah Ratih. Lia langsung tersenyum senang ketika melihat apa yang dibawa oleh Ibunya. “Ayam goreng!” teriak Lia senang. “Sekarang kamu siapkan piring dulu. Ibu ingin ganti baju sebentar,” kata Ratih memberikan bungkusan ayam goreng itu pada Lia. Lia menerimanya dengan sukacita. “Siap bu,” kata Lia semangat. Ia bergegas mengambil piring dan nasi lalu mulai makan. Ratih tersenyum melihatnya. Meskipun hanya sepotong ayam namun bisa membuat Lia tersenyum. “Ibu mau?” tanya Lia pada Ratih yang hanya memandanginya tanpa ikut makan. “Tidak, habiskan saja,” jawab Ratih tersenyum. Lia pun menghabiskan makanannya dengan lahap. “Ayamnya enak sekali. Ibu memang yang terbaik,” kata Lia memeluk Ibunya. Ratih membalasnya dengan pelukan hangat. Sungguh besar kasih sayang Ratih pada Lia. Hanya Lia yang Ia punya. Ratih senang jika Lia dapat bertumbuh dengan baik, walaupun tanpa seorang ayah. Beberapa tahun kemudian, Lia bertumbuh menjadi gadis yang cantik dan pintar. Setiap hari ia rajin belajar. Saat lulus SMA, Lia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di kota untuk meraih cita-citanya. Karena usahanya, Ia berhasil mendapatkan beasiswa di kota. Lia sudah mempersiapkan semua dengan baik sampai hari keberangkatannya ke kota. Ratih mengantar kepergian Lia hingga terminal bus. “Bu, aku pamit ya. Doakan aku,” pamit Lia. “Ibu akan selalu mendoakanmu. Maaf ibu tidak bisa memberimu uang. Ibu hanya bisa membawakanmu bekal makanan,” kata Ratih memeluk Lia. Lia membalas pelukan Ratih dengan erat. “Tidak apa-apa. Ibu selalu jaga kesehatan ya,” kata Lia. Tak lama, bus yang akan ditumpanginya pun tiba. Lia melambaikan tangan pada Ratih saat bus mulai berjalan. Sementara Ratih yang menyaksikan kepergian Lia ke kota merasa bangga sekaligus sedih. Ia bangga karena Lia bisa pergi ke kota untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Tetapi ia sedih karena Lia akan meninggalkannya seorang diri. Tapi rasa sedihnya tidak lebih besar dari rasa bangganya. Di kota, Lia belajar dengan sungguh-sungguh. Pada tahun awalnya tinggal di kota, Ia masih sering memberi kabar pada ibunya. Tapi lama kelamaan Lia mulai sibuk dan jarang memberi kabar. Ratih yang khawatir pun menelepon Lia. “Halo, Lia?” kata Ratih saat telepon baru terhubung. “Halo ibu? Ada apa?” balas Lia. “Ibu hanya khawatir terjadi sesuatu padamu. Kamu sudah lama tidak menelpon ibu,” kata Ratih, “Apa ibu mengganggumu?” tanyanya. “Tidak juga. Aku baik-baik saja,” jawab Lia, “Sudah dulu ya bu, ada yang harus aku kerjakan,” “Ya sudah, jaga kesehatanmu dan jangan lupa makan,” kata Ratih. “Ya bu,” jawab Lia sebelum mengakhiri panggilan telepon itu. Panggilan yang biasanya lebih lama. Kini menjadi sesingkat itu karena Lia sibuk berkuliah sekaligus bekerja paruh waktu. Ratih hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Lia. Begitulah waktu berlalu. Sampai tiba waktunya Lia lulus kuliah. Lia lulus dengan nilai yang baik dan mendapat pekerjaan di perusahaan besar di kota. Semenjak bekerja Lia semakin sibuk dan sangat jarang menelepon Ratih. Mungkin sebulan hanya sekali atau dua kali. Itu pun Ratih yang menelepon lebih dulu. Langit sudah gelap. Lia baru saja menyelesaikan pekerjaan di kantornya. Saat perjalanan pulang, Lia melihat seorang ibu yang menjual gorengan. Ibu itu terlihat lelah karena berjualan keliling sambil menggendong anaknya yang masih kecil. Lia yang merasa kasihan menghampiri ibu itu. Ia membeli beberapa gorengan yang belum terjual. Ibu itu berterima kasih karena Lia membeli gorengan yang dijualnya. Melihat ibu itu, Lia jadi teringat Ratih di desa. Sudah lama Lia tidak menghubungi Ratih. Ia rindu Ibunya dan kampung halamannya. Lia berencana akan pulang ke desa akhir pekan nanti. Tiba saatnya akhir pekan. Lia pulang ke desanya. Tak banyak yang berubah di desanya selama Ia ke kota. Rumahnya pun masih sama seperti dulu. Lia mengetuk pintu rumahnya. Tak lama pintu terbuka. Ratih keluar dari rumah. Tanpa aba-aba Lia segera Ibunya. “Maaf ya bu, Lia baru pulang sekarang,” kata Lia menangis. Ratih yang melihatnya ikut menangis bahagia. “Ibu senang kamu pulang,” kata Ratih. “Ayo masuk, Ibu sudah masak makanan kesukaan kamu,” “Ayam goreng?” tanya Lia semangat. “Iya ayam goreng,” kata Ratih. Mereka pun makan bersama sambil melepas rindu. Lia menceritakan tentang pekerjaannya di kota. Ia juga membeli rumah sendiri dengan gajinya. Lia mengajak Ratih untuk tinggal bersama di kota. Ratih dengan senang hati menerima ajakan Lia. Ia senang dapat tinggal bersama-sama lagi dengan Lia. Cerpen Karangan Celine jk Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 20 Oktober 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpen Kasih Sayang Ibu merupakan cerita pendek karangan Celine Jk, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Jangan Lupakan Kami, Ayah Oleh Halimah Sari Hembusan angin terasa saat sore hari menjelang. Ku lihat seseorang duduk termenung di sebuah kursi panjang di bawah pohon. Aku mulai mengira-ngira apa yang ia sedang pikirkan saat ini, Kalibata, 2012 Part 1 Oleh Ahmad Salman Al-Makkiy Gelap memenuhi langit, sang rembulan mengintip malu di balik awan malam yang pekat. Bintang tak terlihat berpendar di atas sana. Sunyi memenuhi rumah-rumah penduduk, hampir seluruh penghuninya telah terlelap, Anak Durhaka Oleh Gabriella Putri Evrilia, SMPN 1 Puri Pada suatu hari hiduplah seorang janda tua yang bernama sumiati, dia memiliki seorang anak perempuan yang diberi nama Yesika berumur 17 tahun. Mereka tinggal di sebuah gubuk kecil yang Teori Bahagia Oleh Leteesha Marthina Tahukah kamu apa yang bisa membahagiakan seseorang? Untuk para pengusaha, mungkin bahagia adalah saat omzetnya sampai puluhan atau ratusan juta per bulan. Untuk bapak-ibu guru, mungkin bahagia saat anak My Destiny Part 3 Oleh Nisrina Delia Rosa Esoknya, aku bangun dari tidurku yang panjang. Kulihat jam, jam 6 pagi! Untung aku bangun jam segini, soalnya hari ini aku akan mulai sekolah! Aku langkahkan kakiku keluar kamar. “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Cerpenpendek sekali Seperti layaknya memanggil pembantu Ibu yang sangat menyayanginya itu terus meladeni Robin dengan hati super sabar. Demikianlah sangat jelas kasih seorang ibu untuk anaknya. Inilah bentuk cerpen cinta ibu dan kasih sayang ibu singkat bentuk gambaran perjuangan seorang ibu hingga akhir hayatnya. Pengorbanan Ibu Cerpen Karangan.

KasihSayang Ibu. Di sebuah desa, hiduplah seorang ibu bernama Ratih. Ratih tinggal bersama anak perempuannya yang bernama Lia. Suaminya telah meninggal saat Lia masih kecil. Sejak saat itu, Ratih berperan sebagai ibu sekaligus ayah untuk Lia. Ratih bekerja keras membanting tulang setiap hari. Ia sangat menyayangi putrinya itu.

.
  • ipr1vuny15.pages.dev/590
  • ipr1vuny15.pages.dev/261
  • ipr1vuny15.pages.dev/826
  • ipr1vuny15.pages.dev/782
  • ipr1vuny15.pages.dev/545
  • ipr1vuny15.pages.dev/784
  • ipr1vuny15.pages.dev/214
  • ipr1vuny15.pages.dev/627
  • ipr1vuny15.pages.dev/116
  • ipr1vuny15.pages.dev/906
  • ipr1vuny15.pages.dev/824
  • ipr1vuny15.pages.dev/973
  • ipr1vuny15.pages.dev/952
  • ipr1vuny15.pages.dev/984
  • ipr1vuny15.pages.dev/362
  • cerpen kasih sayang ibu singkat